بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Tak sedikit pujian dan kritik terhadap FLP. Salah satu pujian, FLP dianggap sebagai organisasi penulis muslim terbesar di dunia. Dan, bila mengacu pada kata organisasi, mau tak mau setiap yang terlibat dalam FLP menjadi bagian dari unit sosial yang terstruktur dan ter-manage untuk mencapai tujuan bersama.
FLP dikritik sebagai pabrik penulis produktif namun minim kualitas. Hal tersebut, bisa jadi berawal dari latar belakang mayoritas anggota FLP yang merupakan penulis pemula, berusia muda—bahkan juga anak-anak. Mereka berusaha mengekspresikan ide-ide yang mengendap di kepala, lalu memvisualisasikan ke dalam kata-kata. Proses belajar ini, sebagian diawali dari bekal yang sangat minim. Itulah yang menyebabkan karya-karya anggota FLP mungkin masih perlu banyak perbaikan. Meskipun begitu, harus diakui, sebagian karya anggota FLP juga ada yang mendapatkan penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional.
Awalnya, FLP hanyalah sebuah forum kepenulisan yang berlokasi di Jakarta. Mulai tahun 1998 dirintis FLP cabang pertama, yakni Bontang, Kaltim oleh Muthi Masfuah. Pada 1999, menyusul berdiri FLP Aceh, menyusul FLP Yogyakarta, FLP Semarang, FLP Solo, FLP Surabaya, dsb. Tanggal 14 Agustus 2011, FLP cabang Sidoarjo resmi didirikan dan saat ini diketuai oleh Ika Safitri, yang sebelumnya diketuai oleh Rafif Amir Ahnaf. Kini FLP telah memiliki wilayah dan cabang, serta wilayah khusus di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Mesir, Arab Saudi, dll.